- Back to Home »
- EKONOMI »
- Ilmu Ekonomi
Posted by : Unknown
Selasa, 30 Juni 2015
PENDAHULUAN
( Basic Concepts )
1. Pengertian Ilmu Ekonomi (Definition of Economics)
:
Suatu
kenyataan dlm kehidupan manusia adalah berkeinginannya yg banyak melebihi dari
yg bisa diperoleh.
Ketidakmampuan
manusia dlm mendapatkan semua yg diinginkan disebut kelangkaan (scarcity).
Kelangkaan
tsb berlaku umum (universal).
Sebagai
gambaran atas kelangkaan tsb. Berikut keinginan-2 manusia (wants) dan kelangkaan (scarcity) yg dihadapi
:
Orang
ingin berumur panjang & hidup sehat.
Orang
ingin dpt sekolah yg bermutu baik SMA/SMK ataupun Universitas.
Orang
ingin memiliki rumah yg bagus, lega, dan lengkap isinya
Orang
ingin mempunyai smartphone keluaran terbaru dan internet tercepat untuk
laptop atau iPad.
Orang
ingin perangkat sport dan perangkat rekreasi – seperti sepatu lari yg
baru, atau sepeda yg baru.
Orang
ingin punya waktu yg lebih banyak dari waktu yg tersedia, utk pergi ke
sekolah, utk pekerjaan rumah, olah raga, main games, baca novel, pergi ke
bioskop, mendengarkan musik, traveling
dan hangout dgn teman-2.
Apa
yg dapat kita beli dibatasi oleh dana yg kita miliki dan harga yg
harus dibayar. Dan waktu yg kita miliki terbatas hanya 24 jam per harinya.
Apa
yg dpt diberikan/disediakan oleh Pemerintah terbatas oleh dana pajak yg
berhasil dihimpun.
Karena kita tidak bisa mendapatkan setiap yg kita
inginkan, maka kita harus menentukan pilihan (choices). Umumnya kita tidak bisa membeli laptop dan iPhone
kedua-duanya bersamaan, jadi orang tsb harus memilih (choose) mana
yg akan dibeli. Kita tidak bisa berakvitas mengisi suatu malam bersamaan utk
kegiatan belajar dlm menghadapi ujian dan pergi nonton di bioskop. Jadi
orang tsb sekali lagi hrs memilih.
Oleh
karena itu kita perlu belajar bagaiman menentukan pilihan (choices)
a. Kelangkaan (Scarcity)
Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal terasa langka
(scarce). Kalangkaan mencakup kuantitas, kualitas , tempat dan waktu..
Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yg tersedia sesuai dgn
kebutuhan, berkualitas baik, tersedia
dimana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
b. Pilihan-2 (Choices)
Terbatasnya sumber daya yg tersedia dibandingkan
kebutuhan / keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yg
bersifat individu maupun kolektif.
Pilihan dpt bersifat individu misalnya, baju apa yg akan dipakai hari ini, dsb.
Pilihan kolektif ,
misalnya, ke mana kita akan piknik hari Sabtu nanti. Ada juga pilihan-2 yg sangat komplex (sulit). Misalnya, mana yg
kita dahulukan, sekolah yg tinggi atau cepat-2 bekerja.
c. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)
Manusia sbg mahluk rasional,
dlm menentukan pilihan tentunya mempertimbangkan untung-rugi atas suatu
pilihan. Yaitu dgn membandingkan biaya yg harus dikeluarkan & hasil yg akan
didapat
Biaya yg dimaksudkan dlm konsep ilmu ekonomi (economic cost)
berbeda dgn konsep biaya akuntansi (accounting
cost).
Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yg
dikeluarkan utk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Contoh : Bu Lia berbisnis Jual-Beli mobil bekas, diawal tahun, dia membeli mobil
bekas dgn harga Rp70juta. Mobil tsb diperbaiki dgn biaya Rp10juta. Maka total
harga perolehan mobil tsb menurut konsep akuntansi adalah Rp. 80juta. Di akhir
tahun mobil tsb terjual dgn harga Rp92juta . Bu Lia untung Rp.12juta. Benarkah demikian ?
Ekonom melihat dari sudut pandang yg lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang Rp80juta jika tidak digunakan utk membeli mobil bekas.
Alternatif yg paling umum adalah memasukan dana tsb ke Deposito berangka. Jika
bunga deposito 20% per tahun, maka di
akhir tahun uang bu Lia menjadi Rp96juta .
Jadi walaupun secara akuntasi bu Lia untung Rp12juta,
secara ekonomi bu Lia rugi Rp4juta., karena dgn alternatif Deposito berjangka
bu Lia bisa mendapatkan untung Rp4juta lebih banyak bila dibandingkan dgn
keuntungan Jual-Beli mobil bekas.
Konsep yg dijelaskan tsb diatas adalah biaya kesempatan (Opportunity Cost), yaitu kesempatan (utk
memperoleh sesuatu) yg hilang karena telah memilih alternatif lain.
Sampai
disini ilmu ekonomi sdh mulai dpt didefnisikan. Kita dpt merumuskannya sbg Ilmu Memilih (Study of Choice), karena mempelajari
perilaku manusia dlm menentukan pilihannya.
Definisi yg lebih
rinci misalnya :
Ilmu Ekonomi
mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk
menggunakan sumber-daya-2 langka (dgn dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan
kualitas hidupnya.
A common text book like “definition might be” :
Economics is the study
of how we choose to use limited resouces to obtain the
maximum satisfaction of unlimited human wants.
Another definition of economics :
Economics is the social science that studies the choices that individuals,
businesses, governments, and entire societies make as they cope with scarcity
and the incentives that influence and reconcile those choices.
The subject has two parts :
·
Microeconomics
·
Macroeconomics
·
Microeconomics is the study of choices that individuals
& businesses make, he influencethe way these choices interact in markets,
and the influence of governments.
Some examples of microeconomic questions
are: why are people downloading more movies?. How would a tax on e-commerce affect
eBay?
·
Macroeconomics is the study of the performance of the
national economy and the global economy.
Some examples of macroeconomic quetions
are : why is the US unemployment rate so high?. Can the Federal Reserve make
our economy expand by cutting interest rates?.
QUIZ :
1 Berikan
3 contoh dari kelangkaan (scarcity)
yang kalian hadapi.
2 Sebutkan
contoh (minimal 1 contoh) dari kelangkaan (scarcity)
yg sdg menjadi topik utama (headlines)
saat ini.
3 Berikan
suatu ilustrasi atas perbedaan antara microeconomi & macroeconomi dgn mengkaitkan
topik utama (headlines) saat ini.
2. Masalah-2 Ekonomi
Dari definisi tsb, masalah ekonomi adalah masalah
pilihan alokasi sumber daya yg langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat
selama masalah yg dihadapi adalah alokasi sumber daya yg langka.
Sumber daya yg tidak langka tidak perlu dibicarakan
dlm ilmu Ekonomi. Udara segar di pedesaan, tidak perlu dibicarakan dlm ilmu
ekonomi.
Udara segar blm menjadi barang ekonomi (economic goods), sebab utk
memperolehnya tidak dibutuhkan pengorbanan (biaya).
Udara di pedesaan adalah barang bebas (free goods). Sebaliknya udara di kota-2 industri di Jepang
telah menjadi barang ekonomi.
Udara segar sdh langka, sehingga untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan.
Pada saat itulah udara segar relevan dibicarakan dlm ilmu ekonomi.
Sebagimana
ilmu-2 lainnya, ilmu ekonomi hanyalah alat utk memahami dan menganalisis
keadaan yg dihadapi. Karena realitasnya begitu komplex, maka butuh
penyederhanaan. Dalam ilmu ekonomi penyederhanaan itu terlihat dari
penyederhanaan masalah-2 yang dihadapi.
a. Barang
Apa yg Harus Diproduksi dan Berapa Banyak ? (What ?)
What we produce varies
across countries and changes over time.
In United States
today, Agriculture accounts for 1% of total production, manufactured goods for
22%, and sevices (retail & wholesale trade, health care, & education
are the biggest ones) for 77%. In
contrast, in China today, agriculture accounts for 11% of total production
, manufactured goods for 49%, and services for 40%. Figure 1-1 shows these
numbers and also the percentages for Brazil,
which fall between those the United States & China.
What determines these
patterns of production?
How do choices end up
determining the quantities of cell phones, automobiles, cell-phone service,
auto-repair service, & the millions of other items that are produced in the
United States and around the world?
Produksi
barang dan jasa adal, ah hasil transformasi berbagai faktor produksi. Barang
& jasa memberikan kegunaan / manfaat bagi pemakai / konsumen.
Pertanyaannya barang apa yg
harus diproduksi (barang yg harus
disediakan ?) Berapa banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat ?
FIGURE 1-1
Country
|
Agriculture
|
Manufacturing
|
Services
|
United
States
|
1%
|
22%
|
77%
|
Brazil
|
4%
|
38%
|
58%
|
China
|
11%
|
49%
|
40%
|
a. Bagaimana
Cara Memproduksinya ? (How ?)
Goods & services are
produced by using productive resources that economists call factors of production.
Factors of production are grouped into four
categories :
o Land
o Labor
o Capital
o Entrepreneurship
o Land The “gifts of
nature” that we use to produce goods & services are called land. In economics, land is what in everyday language we call natural
resouces. It includes land in the everyday sense together with minerals,
oil, gas, coal, water, air, forests, and fish. Our land surface & water
resources are renewable & some of our mineral resources can be recycled.
But the resources that we to create energy are nonrenewable-they can be used
only once.
o Labor The work time and work effort that people devote to producing goods and
services is called labor. Labor includes the physical & mental efforts of
all the people who work on farms and construction sites & in factories,
shops, and offices. The quality of labor depends on human capital, which is the knowledge & skill that people
obtain from education, on-the-job training, and work experience. You are
building your own human capital right now as you work on your economics course.
o Capital The tools, instruments,
machines, buildings, and other constructions that businesses use to produce
goods and services are called capital. In everyday language, we talk
about money, stocks, and bonds as being “capital”. Financial capital plays
an important role in enabling businesses to borrow the funds that they use to
buy physical capital. But because financial capital is not used to produce
goods & services, it is not a productive resource.
o Entrepreneurship The human resource that organizes labor, land,
and capital is called entrepreneuership.
Entrepreneuers come up with new ideas about what & how to produce, make businesses decisions, and bear the risksthat
arise from these decisions.
Setelah
memutuskan barang & jasa apa saja yg harus diproduksi, pertanyaan
berikutnya adalah “Bagaimana cara memproduksinya”. Metode & teknologi apa yg digunakan dlm
proses produksi ?. Ilmu ekonomi memandang teknologi sbg faktor penting dlm
proses produksi, namun manfaat teknologi tidak ditentukan oleh tingkat kecanggihan.
Teknologi
tinggi bukan satu-2 nya pilihan. Sebab banyak faktor yg harus dipertimbangkan
spt skala produksi, kemampuan manajemen, iklim, kemampuan financial dan sikap
mental. Pilihan teknologi yg digunakan sebaiknya sdh memperhatikan faktor-2 tsb
diatas agar teknologi yg digunakan menghasilkan tingkat efisiensi yg paling
besar .
a. Untuk
Siapa Barang & Jasa Diproduksi ? (for Whom ?)
Who consumes the goods &
services that are produced depends on the incomes that people earn. People with
large incomes can buy a wide range of goods & services. People with small
incomes have fewer options & can
afford a smaller range of goods & services.
People earn thier incomes by
selling the services of factors of production they own :
o
Land
earns rent.
o
Labor
earns wages.
o
Capital
earns interest.
o
Entrepreneuership
earns profit.
Untuk
siapa barang & jasa di produksi ? Pertanyaan ini berdimensi keadilan &
pemerataan. Sebab apa gunanya produksi melimpah krn menggunakan teknologi
tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati segelintir anggota
masyarakat saja.
Keputusan
utk siapa barang & jasa diproduksi berkaitan erat dgn konsep keadilan
masyarakat bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti
setiap individu memperoleh jumlah yg sama. Sedangkan masyarakat utilitarian
tidak terlalu mementingkan keadilan dlm jumlah. Jumlah silakan berbeda, yg
penting apakah sesuai dgn kebutuhan (atau bermanfaat) atau tidak.
3. Barang
& Jasa (Goods & Services)
Goods & Services are the objects that people
value and produce to satisfy human wants. Goods are physical objects such as cell
phones and automobiles. Services are tasks performed for people such as
cell phone service and auto-repair service.
Barang adalah benda-2 yg berwujud,
yg digunakan masyarakat utk memenuhi kebutuhannya atau utk
menghasilkan benda lain yg akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh utk
yg pertama adalah beras, buku, minuman, dll. Sedangkan contoh utk yg kedua
adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan pabrik, dll. Contoh barang yg tdk
berwujud spt udara, sinar matahari, dll
Jasa tidak dapat digolongkan
sbg suatu barang, krn tidak berwujud, tapi dpt memberikan kepuasan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa perbankan, jasa bengkel, jasa
dokter, jasa guru, dll.
4. Barang
Ekonomi dan Barang Bebas
Barang
ekonomi (economic good) adalah barang
yg mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yg tersedia lebih sedikit
dibandingkan dgn jumlah yg dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena itu barang
ekonomi mempunyai harga. Dalam terminologi ekonomi, kita menggunakan istilah
langka, bukan sedikit, sebab kata sedikit itu relatif. Contoh jml 100 dpt kita
katakan banyak, krn yg dibutuhkan hanya 40 , sementara itu ml 100,000 termasuk
sedikit bila dibandingkan kebutuhan masyarakat sebanyak 250,000. Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber
daya ekonomi yg terbatas jumlahnya, oleh krn itu tdk dpt diperoleh atau
diproduksi dlm jumlah yg tdk terbatas.
Dengan
demikian barang ekonomi adalah barang yg terbatas jumlahnya (langka) &
memerlukan pengorbanan utk mendapatkannya
Udara
sangat dibutuhkan manusia, dgn demikian sangat berguna. Tapi krn udara tersedia
dlm jumlah yg melimpah, maka udara bukanlah barang ekonomi, melainkan barang
bebas (free good), yg utk mendapatkannya tdk diperlukan pengorbanan.
Oleh krn itu barang bebas tidak mempunyai “harga” . Contoh : udara, sinar matahari, air laut, dll.
Batu
meteor termasuk barang yg sangat langka , tapi bagi banyak orang batu tsb tidak
mempunyai kegunaan. Itu sebabnya batu meteor bukan termasuk barang ekonomi.
Dengan
demikian barang bebas adalah barang yg tersedia dlm jml melimpah (tdk langka)
& tdk memerlukan pengorbanan utk memperolehnya.
Namun demikian, barang bebas dpt menjadi barang
ekonomi krn
perbedaan tempat atau waktu. Contoh
: air di pedesaan, sinar matahari jadi barang ekonomi dlm musin dingin.
5. Barang
Akhir, Barang Modal, dan Barang Antara
Barang akhir (final good) adalah barang yg dihasilkan
oleh berbagai kegiatan ekonomi dan dapat digunakan utk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Barang akhir dpt dibedakan dlm 2 golongan, yaitu:
a. Barang tahan lama (durable good) spt : mobil, TV,
lemari es, dll.
b.
Barang
tdk tahan lama (non-durable good),
spt : makanan segar, buah-2an, sayur-sayuran, dll.
Barang modal (capital
good) adalah barang yg
dihasilkan bukan utk memenuhi kebutuhan langsung konsumen, mlainkan digunakan
utk menghasilkan barang-2 lain. Contohnya adalah mesin-2, traktor, bangunan
pabrik, dll.
Barang antara (intermediate
good).
Barang-2 yg blm menjadi barang akhir & masih akan diproses lagi sblm dpt
digunakan oleh konsumen dinamakan barang
antara, contohnya besi baja, textile.
6. Mengapa
Belajar Ilmu Ekonomi ?
a. Memrbaiki Cara Berfikir
Yang Membantu Dlm Pengambilan Keputusan. Harta yg paling berharga dlm diri
manusia adalah pikiran. Dgn pikiran kita mampu menganalisis, menilai
benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan. Kemampuan itu pula yg
memungkinkan manusia terus meningkatkan kualitas hidupnya. Metode-2 , tehnik
berpikir dlm ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan pengambilan
keputusan.
b.
Membantu memahami masyarakat sbg mahluk sosial, manusia tdk dpt hidup
tanpa orang lain. Kita tdk
pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi interaksi manusia terjadi
lewat pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bhw melalui pertukaran
itu manusia berupaya mengatasi kelangkaan selajutnya menembangkan teknologi
& sistem kemasyarakatan. Berdasarkan ini kita dpt memahami terjadinya
Revolusi Industri di Inggris , Revolusi Politik di Perancis & peristiwa-2
bersejarah lainnya.
c. Membantu memahami masalah-2
Internasional (global)
kelangkaan yg dihadapi terjadi pd setiap tingkatan hidup, mulai dari individu,
keluarga, masyarakat desa, kota, negara, dan internasional. Di tingkat
internasional interaksi antar individu secara langsung demi kepentingan
pribadi, jarang terjadi. Individu-individu yang berinteraksi lebih mewakili
kepentingan-kepentingan kelompok (negara/perusahaan). Dgn belajar Ilmu Ekonomi,
kita dapat mengerti lebih pasti dan dalam, mengapa pada saat negara-negara Asia
Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negara-negara maju (Eropa
Barat, Amerika Serikat dan Jepang) mau memberi bantuan melalui Dana Moneter
Internasional (IMF) dan atau Bank Dunia (World Bank).
d. Bermanfaat dalam membangun
masyarakat demokrasi
Cita-cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan
monopoli kau politisi saja. Ekonom pun mempunyai cita-cita yang sama, seperti
yang disampaikan oleh Kenneth Arrow. Ekonom memandang demokratisasi sangat
penting dalam raangka memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih
mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan.
Tidak mengherankan bila di masyarakat maju, para
calon pemimpin yang aka dipilih harus mampu menjabarkan program-program ekonomi
mereka.
7.
Metodologi Ilmu Ekonomi
a. Teori Ekonomi
b. Model Ekonomi
c. Metode Deduktif dan Induktif
d. Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
e. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
a. Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi
menaruh perhatian besar thd kemampuan dlm menjelaskan & memprediksi atas
gejala-2 yg diamati. Misal mengapa bila harga suatu barang naik, permintaan thd
brg tsb cenderung turun. Apakah selalu demikian ?. penjelasan & prediksi
ini berdasarkan teori-2 tertentu. Teori adalah pernyataan atau sekumpulan
pernyataan tentang sebab-akibat, aksi-reaksi.
Daya guna &
validitas sebuah teori diukur dari kemampuan
& keakuratannya menjelaskan & memprediksi gejala-2 yg diamati.
b. Model
Ekonomi
Berdasarkan
teori ekonomi disusun model ekonomi yg merupakan pernyataan formal sebuah
teori. Model ekonomi dpt dipresentasikan secara verbal, diagramatis, dan
mathematis. Model yg baik tdk harus sulit, yg hanya dimengerti oleh para
Doktor/ Guru besar ekonomi.
Variabel adalah
ukuran yg nilainya dpt berubah dari waktu ke waktu dan dari observasi ke
observasi.
Dalam memilih
variabel-2 utk model, kita harus memperhatikan prinsip Ockam Razor, yaitu detail-2 yg tdk relevan sebaiknya
dikeluarkan dari model.
Contoh model
ekonomi yg baik adalah Model Siklus
Lingkaran Kegiatan Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity,
(lihat Diagram 1-1) dibawah ini :
Model ini
menjelaskan bhw kesibukan pabrik-2, antrian panjang pekerjan & aktivitas
ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran sumber daya
yg dimiliki masyarakat (rumah tangga) dgn yg dimiliki sektor perusahaan (dunia
usaha).
Model ini
dikatakan baik, sebab dgn mengunakan unsur-2 sederhana kita mampu memahami
dunia nyata. Dari model tsb kita melihat interaksi sektor rumah tangga &
sektor perusahaan, sbg berikut :
Sektor Rmh tangga memberikan
faktor produksi yg dibutuhkan dunia usaha utk produksi, salah satunya adalah
ketersediaan utk bekerja (tenaga kerja). Terjadilah aliran penawaran faktor
produksi (garis A). Atas faktor-2
produksi yg diberikan, sektor perusahaan memberikan balas jasa, misalnya upah
dan gaji, shg terjadilah aliran penerimaan sektor rumah tangga (garis B).
Faktor-2
produksi yg dibeli sektor perusahaan diproses menjadi Output berupa barang
& jasa, yg dijual ke sektor rumah tangga. Terjadilah arus barang & jasa
(garis C).
Selain
tenaga kerja, faktor-2 produksi lainnya
yg dimiliki sektor rumah tangga adalah modal (diberi balas jasa berupa bunga
atau deviden), dan tanah (diberi sewa).
Sektor
rumah tangga membeli barang yg ditawarkan sektor perusahaan dgn menggunakan
pendapatan mereka, terjadilah arus konsumsi barang & yg merupakan arus
pendapatan perusahaan (garis D).
c. Metode
Deduktif dan Induktif
Dunia nyata
merupakan titik awal analisis ekonomi. Ada dua metode analisis utk mengambil
kesimpulan tentang dunia nyata, yaitu metode deduktif dan metode induktif.
Metode deduktif adalah metode pengambilan kesimpulan utk hal-hal
khusus berdasarkan kesimpulan yg bersifat umum. Contoh : Secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat,
permintaan barang tsb akan menurun. Jadi, bila harga cabe meningkat, meningkat,
maka permintaan thd cabe menurun. Pada awalnya metodologi ilmu ekonomi adalah
deduktif. Tetapi dlm perkembangan selanjutnya metode ini tidak mampu lagi
menjelaskan fenomena-2 ekonomi. Misalnya, berdasarkan teorinya Adam Smith (klasik),
perekonomian tidak akan pernah mengalami masalah besar & berlarut-larut,
krn ampuhnya mekanisme pasar. Tapi Depresi Besar (Great Depression) yg melanda
perekonomian dunia selama 1929-1933 mengubah kepercayaan itu. Metode deduktif
patut dipertanyakan kembali.
Sejak saat itu,
metode induktif (mengambil
kesimpulan utk hal-2 umum dari hal khusus), berkembang. Salah seorang
ekonom yg dianggap merintis penggunaan metode induktif adalah John
Maynard Keynes, ekonom Inggris yg menjadi bapak ilmu
ekonomi makro. Dampak positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan
penelitian ekonomi yg telah menghasilkan pemahaman-2 baru dlm ilmu ekonomi,
baik mikroekonmi maupun makroekonomi.
d. Ceteris
Paribus dan Fallacy of Composition
Model ekonomi
merupakan penyederhanaan realitas ekonomi, krn itu memiliki keterbatasan.
Keterbataan itu tercermin dlm istilah ceteris paribus yg bermakna
faktor-2 lain dianggap tetap. Maksudnya, dlm analisis ekonomi (hubungan dua
variabel), hrs disadari bhw kesimpulan yg ditarik berdasarkan asumsi variabel-2
lain dianggap tidak berubah.
Misalnya, ketika menyimpulkan bhw permintaan thd jasa
transportasi Bus Antar-Kota akan turun jika harga tiketnya naik, didasarkan
asumsi bhw harga tiket transportasi alternatif (kereta api) tidak berubah.
Bila harga
tiket kereta-api juga naik, kesimpulannya blm tentu sama. Istilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yg baik dlm
skala kecil belum tentu baik bagi dlm skala besar (keseluruhan). Contoh : Hidup hemat sangat baik bagi
individu, tapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat
rendah dan pertumbuhan ekonomipun rendah.
e. Ekonomi
Positif dan Ekonomi Normatif
Dalam
menjalankan tugas keilmuannya, ekonom sering membandingkan dunia nyata dgn
dunia ideal. Ketika mengamati kondisi nyata, pendekatan yg dilakukan adalah
ekonomi positif (positive economics).
Pernyataan
positif menerangkan tentang hal-2 yg akan terjadi dlm ekonomi. Oleh krn itu
kebenaran pernyataan tsb dpt dilihat dgn membandingkan isi pernyataan itu dgn
peristiwa yg sebenarnya terjadi. Pernyataan “Apabila produksi semen turun maka
harganya akan naik” adalah contoh pernyataan positif.
Ekonom melihat
apa yg terjadi dgn setiap kebijakan ekonomi yg dijalankan. Misalnya, ketika pemerintah memutuskan utk melindungi industri
mobil dlm negeri dgn penetapan tarif yg sangat tinggi, pemberian hak monopoli,
dan pembebasan pajak, para ekonom dpt melihat dampak positif dan negatifnya thd
konsumen dlm negeri, penerimaan pemerintah dan efisiensi industri mobil.
Dalam membuat
analisis tsb ekonom tidak boleh mengambil sikap memihak.
Bila ekonom
mulai bertanya, bagaimana yg terbaik atau bagaimana yg seharusnya, maka yg digunakan adalah ekonomi
normatif (normative economics).
Dgn demikian pernyataan normatif adalah suatu pandangan subjective atau suatu value
judgement. Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan
yg akan terjadi, tapi mengenai apa yg sebaiknya harus terjadi.
Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat harus
dilakukan dgn berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh
seluruh golongan penduduk “ adalah contoh pernyataan normatif.
8. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Dimana
ada masalah kelangkaan, disitu ilmu ekonomi dpt diterapkan.. tidak
berarti para ekonom terlibat di ssegala bidang. Sebab masalah yg paling menjadi
perhatian ekonom adalah apakah memang sdh terjadi alokasi sumber daya yg
efisien ? Apa indikator-2nya ? Para ekonom melihat masalah di
atas, baik secara individu maupun
agregat.
Proses alokasi sumber daya secara efisien
di tingkat individu, perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yg
menghasilkan barang sejenis) dibahas dlm Teori Ekonomi Mikro. Efisiensi ditingkat mikro blm tentu baik
utk keseluruhan. Misalnya, agar
harga-2 produk industri murah, sebaiknya teknologi yg digunakan padat modal.
Tapi pilihan ini akan menghilangkan kesempatan kerja shg menimbulkan
pengangguran. Jika tdk ada yg bekerja, pasar lokal tdk ada, krn tdk ada daya
beli. Ternyata pilihan teknologi padat
modal merugikan industri-pemilik modal. Terlihat bhw pilihan teknologi padat
modal, memungkinkan efisiensi tingkat industri tapi tidak secara keseluruhan.
Banyak sumber daya manusia yg tidak teralokasi. Masalah-2 ini dibahas dlm
Teori Ekonomi Makro.
Indikator
efisiensi makro lebih komplex di
banding mikro. Ada
empat ukuran efisiensi yg biasa digunakan dlm buku text ekonomi makro : Output (GNP) dan Pertumbuhan (Growth), Kesempatan Kerja (employment),
Stabilitas Harga (Price Stsbility), dan Stabilitas Kurs (Exchange Rate Stability).
Teori Ekonomi Mikro
Teori Ekonomi Makro
a. Teori
Ekonomi Mikro
Teori
ekonomi mikro sesuai dgn namanya dpt diartikan sbg “ilmu ekonomi kecil”. Sesuai dgn corak & ruang lingkup analisis nya, teori
ekonomi mikro diartikan sbg “Bagian dari ilmu ekonomi yg menganalisis
bagian-2 kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Ada beberapa
aspek yg dianalisis teori ekonomi mikro, tiga aspek penting diantaranya adalah sbb :
1. Interaksi
di Pasar Uang
Dari
pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian merupakan gabungan dari berbagai
jenis pasar barang.
Pasar dlm
pengertian ekonomi tdk berwujud secara fisik; Pasar merupakn pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) , atau mempertemukan
penjual dan pembeli suatu barang.
Melalui
interaksi diantara penjual & pembeli, pasar akan menentukan tingkat
harga dan jumlah barang yg diperjual-belikan. Contoh : pasar beras, pasar pakaian, pasar komputer, pasar mobil,
dll.
Teori
ekonomi mikro tidak menerangkan operasi keseluruhan pasar-pasar tsb. Untuk menunjukkan bagaimana suatu pasar
berfungsi & beroperas.
Teori
ekonomi mikro hanya menjelaskan tentang interaksi diantara penjual dan pembeli
di suatu pasar barang.
2. Tingkah
Laku Pembeli & Penjual
Dalam analsis
ini teori ekonomi mikro bertitik tolak dari dua asumsi :
Pertama
: Para
pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional.
Kedua
: Para pembeli berusaha memaximumkan
kepuasan yg mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaximumkan
keungtungan yg akan diperolehnya dari kendala-2 yg dimilikinya.
Berdasarkan
asumsi-2 tsb, teori ekonomi mikro menunjukan
:
a) Bagaimana seorang pembeli menggunakan
sejumlah pendapatan utk membeli berbagai jenis barang yg dibutuhkannya, &
b) Bagaimana seorang penjual atau produsen
menentukan tingkat produksi yg akan dilakukannya.
3. Interaksi
di Pasar Faktor Produksi
Individu-2
dlm perekonomian adalah pemilik faktor-2 produksi. Mereka menarwarkan faktor-2
produksi tsb utk memperoleh pendapatan. Pendapatan tsb selanjutnya digunakan
utk membeli barang & jasa yg mereka butuhkan. Sebaliknya penjual-2
membutuhkan faktor-2 produksi utk memproduksi barang & jasa. Oleh krn itu
mereka akan menjadi pembeli faktor-2 produksi.
Macam-2 faktor produksi &
harganya (balas jasa) adalah :
a) Tenaga
kerja (labor), menerima upah atau gaji (wages/ salary)
b) Modal
(capital) , menerima bunga (interest) deviden,.
c)
Tanah (land), menerima
sewa (rent), dan
d) Kewirausahaan
(entrepreneurship) menerima laba (profit)
b. Teori
Ekonomi Makro
Sesuai dgn namanya
“makro” yg berarti besar, maka teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan
kegiatan perekonomian, bersifat global & tidak memperhatikan kegiatan
ekonomi yg dilakukan oleh unit-2 kecil dlm perekonomian. Dalam menganalisis kegiatan
pembeli (bukan menganai tingkah laku pembeli), melainkan keseluruhan an pembeli
yg ada di pasar dan juga tdk
memperhatikan permintaan & penawaran thd suatu barang (spt permintaan
mobil, atau penawaran kopi) , melainkan permintaan
& penawaran barang-2 secara keseluruhan (Agregat).
Ada beberapa
aspek yg dianalisis teori ekonomi makro, antara lain adalah sbg berikut :
1. Penentuan
Tingkat Kegiatan Perekonomian Negara
Dlm hal ini
teori perekonomian makro menganalisis mengenai sejauh mana suatu perekonomian
akan menghasilkan barang & jasa. Tingkat kegiatan perekonomian ini
ditentukan oleh pengeluaran agregat dlm perekonomian , yg
meliputi :
1) Pengeluaran rumah tangga atau konsumsi
rumah tangga,
2) Pengeluaran pemerintah,
3) Pengeluaran perusahaan atau inventasi, serta
4) Export & import.
Analisis dlm
teori ekonomi makro juga memperhatikan perubahan harga-2 & pengaruh
perubahan jumlah uang beredar thp pengeluaran agregat.
2. Pengeluaran
Agregat
Masalah akan
muncul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yg ideal. Idealnya, pengeluaran
agregat, mencapai tingkat yg diperlukan utk mewujutkan kesempatan kerja
penuh (full employment) tanpa menimbulkan inflasi, meskipun dlm
praktiknya tujuan ini sulit dicapai.
3. Mengatasi
Pengangguran dan Inflasi
Perekonomian
tdk bisa secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan
pemerintah diperlukan utk mengatasi ke-2 masalah itu, yaitu melalui serangkaian
kebijakan, berupa kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal.
Kebijakan maneter adalah langkah-2 pemerintah dlm
mempengaruhi jumlah uang beredar (money supply) dlm perekonomian atau
mengubah suku bunga dgn tujuan utk mengatasi masalah perekonomian yg di
hadapai.
Kebijakan fiskal adalah langkah-2 pemerintah mengubah
struktur & jumlah pajak serta pengeluarannya dgn maksud utk mempengaruhi
tingkat kegiatan perekonomian.
9.
Perkembangan Teori Ekonomi
Mikro-Makro
a.
Teori Ekonomi Mikro
Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Titik awal
perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) dgn buku nya yg
berjudul An Inquiri into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations, yg kemudian dikenal sbg Wealth of Nations (1776). Sebab di dlm buku tsb-lah dgn melepaskannya dari belenggu teori moral
& teologis.
Gejala-2
ekonomi spt kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukan adanya gangguan
keseimbangan sistem ekonomi. Karenanya masalah ekonomi akan teratasi jika
ekonomi dikembalikan kpd kondisi keseimbangan. Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bhw spt alam semesta
yg berjalan teratur, sistem ekonomi pun mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), krn ada kekuatan
pengatur yg disebut sbg tangan-2 tak terlihat (invisible hands). Dalam
bahasa sederhana tangan gaib tsb adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme
alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan
penawaran. Adam Smith sangat percaya bhw mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi
sumber daya yg efisien , jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan
thp kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean
Baptiste Say (1767-1832),
mematangkan pemikiran Smith dgn melontarkan pendapat yg sekarang dikenal sbg
hukum Say (Say’s law), “ ..supply create it’s own demand...”
dalam bukunya : A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan
tsb adalah barang & jasa yg diproduksi pasti terserap oleh permintaan
sampai tercapai keseimbangan pasar. Kaum Klasik berpendapat bhw dlm
perekonomian tdk akan timbul masalah kekurangan permintaan agregat; semua
barang & jasa yg dihasilkan oleh perekonomian pasti akan dibeli oleh
masyarakat.
Substansi
hukum Say adalah
memperkuat keyakinan bhw pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yg
efisien lewat proses pertukaran (exchange
economics).
Keyakinan
thp keampuhan mekanisme pasar boleh dikatakan mencapai puncaknya ketika Leon Walras (1834-1910) berhasil menyusun model ekonomi keseimbangan pasar
simultan, yg menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (general
equilibrium model) . Model Walras adalah penerjemahan secara Mathematis
thd keyakinan Adam Smith, Say, dan ekonom-2 lain tentang keampuhan mekanisme
pasar.
Bila kita
menggabungkan pendapat-2 para ekonom tsb diatas, maka akan sampai pd kesimpulan
bhw sumber daya yg efisien akan tercapai bila individu-2 dlm perekonomian telah
mencapai efisiensi. Indikator telah terjadinya efisiensi adalah bila masing-2
individu telah berada dlm keseimbangan. Sebaliknya, tidak ada keseimbangan yg
tidak efisien. Sekali lagi kondisi tsb
hanya akan tercapai lewat mekanisme pasar. Oleh seorang ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1883-1946), para
ekonom yg percaya thd keampuhan mekanisme pasar dikelompokkan sbg ekonom Klasik (classical economists).
Sedangkan teori ekonominya dikenal sebagai Teori
Ekonomi Klasik (Classical Economics
Theory)
Keyakinan
akan keampuhan mekanisme pasar dilatarbelakangi oleh asumsi-2 pd model mekanisme pasar sebagai berikut :
o
Struktur
pasar merupakan persaingan sempurna ; informasi sempurna dan simetris; input & output adalah homogen; para pelaku ekonomi bersifat rasional &
bertujuan memaximumkan kegunaan atau keuntungan.
Untuk lebih memperdalam pengertian Teori
Ekonomi Klasik (Teori Klasik) , ada dua (2) asumsi penting yg harus
ditambahkan.
Asumsi
pertama : adalah proses
penyesuaian lewat mekanisme pasar dpt tercapai
seketika itu juga. Kita dpt mengabaikan kendala waktu dan tempat dlm
menganalisis proses pertukaran antarpara pelaku ekonomi. Artinya dlm proses
pertukaran, individu-2 yg terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat.(timeless and placeless).
Asumsi
kedua : adalah fungsi uang
semata-mata sbg alat transaksi (medium of
exchange). Tidak ada penggunaan uang utk tujuan spekulasi. Karenanya uang
tdk dpt mempengaruhi jumlah output yg
diproduksi para pelaku ekonomi.
Yg dpt dipengaruhi oleh uang hanyalah
tingkat harga. Jika jumlah uang beredar bertambah, harga barang & jasa naik. Begitu pula ssebaliknya.
Asumsi ke dua tsb diatas dikenal sbg asumsi netralitas uang (money neutrality) yg mempunyai
konsekuensi harga bersifat fleksibel, dpt berubah seketika itu juga (price fleibility). Asumsi tsb juga
dikenal sbg pemisahan antara sektor moneter dgn sektor riil oleh teori klasik (classicaldichotomy) . asumsi-2 Klasik
mempunyai kosekuensi bhw proses pertukaran adalah satu-2 nya cara utk saling
berinteraksi. Akibatnya fokus pembahasan Klasik adalah analisis perilaku
individu (produsen & konsumen) dlm rangka mencapai keseimbangan. Itulah
sebabnya Teori Klasik identik dgn
teori ekonomi mikro. Karena pemintaan relatif tdk terbatas berdasarkan
hukum Say, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena dikenal sbg ilmu ekonomi yg sangat menekankan sisi
penawaran (supply side economics).
b.
Revolusi Keynes: Lahirnya
Teori Ekonomi Makro
Sebelum
terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun (1929-1933) yg dikenal sbg Depresi Besar (Great Depression) , ilmu
ekonomi tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro. Fokus pembahasan ilmu ekonomi pd
masa sebelum Depresi Besar adalah perilaku individu dlm rangka mencapai
keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan umum (general equilibrium) digunakan model Walras (Walrasian economics).
Dengan model-2 tsb, para ekonom berkeyakinan bhw masa depan perekonomian akan
gemilang.
Namun
tidaklah berarti dunia tidak akan pernah mengalami masalah ekonomi dlm masa pertukaran.
Misalnya sampai batas-2 tertentu akan terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja
yg mengakibatkan pengangguran. Tentu saja mengangguran ini dpt menimbulkan
kelesuan ekonomi. Sayangnya Depresi Besar (Great
Depression) membuyarkan keyakinan thd hipotesis Ekonomi Klasik. Sebab
Depresi Besar terjadi dlm kurun waktu yg lama (1929-1933) dan menimbulkan
masalah-2 besar. Di Amerika selama periode Depresi Besar tingkat pengangguran
mencapai angka 25% angkatan kerja, output perekonomian berkurang sekitar
separuhnya, sementara tingkat investasi merosot tajam.
Untunglah
dalam keadaan yg genting spt diatas, seorang ekonom Inggris , John
Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui
bukunya The General Theory of
Employment, interest and Money, yg terbit tahun 1936.
Dalam
bukunya yg lebih dikenal sbg The General
Theory, Keynes menyampaikan 2 (dua) hal pokok. Yang pertma adalah kritik ilmiah thd kebenaran hipotesis Klasik
tentang keampuhan mekanisme pasar yg dipercayai sejak zaman Adam Smith.
Menurut
Keynes,
kelemahan Teori Klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yg dianggap terlalu
idealis ( utopian) dan terlalu
ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Pokok pikiran
Keynes yang kedua berupa usulan
pemulihan dgn memasukkan peran Pemerintah dlm perekonomian, hal tsb dlm
rangka menstimulir sisi permintaan. Kedua pokok pikiran Keynes tsb
membawa beberapa pembaharuan radikal dlm ilmu ekonomi.
Yang pertama , mulai diperhatikannya
dimensi global atau agregat (makro) dlm analisis ilmu ekonomi. Shg ilmu ekonomi
berkembang menjadi ilmu ekonomi makro.
Kedua ,
dimasukannya peranan pemerintah dlm analsis ilmu ekonomi telah menimbulkan
pentingnya analisis kebijakan (policies analysis). Ketiga Dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka
dirasakan perlunya studi-2 empiris. Dgn demikian terjadi perubahan /
penyempurnaan metodologi dlm analisis ekonomi, dari hanya mengadalkan metode
deduktif menjadi juga menggunakan metode induktif. Tidak berlebihan jika Keynes
dihormati sbg bapak ilmu ekonomi
makro sekaligus ekonom perintis
st
DAFTAR
PUSTAKA :
1.
Prathama Rahardja &
Mandala Manurung: PENGANTAR ILMU EKONOMI (Mikroekonomi &
Makroekonomi), Edisi Ketiga (2008), LP-FEUI
2.
Michael Parkin: ECONOMICS,
10th Edition (2012) Pearson.
3.
Paul A. Samuelson &
William D. Nordhaus: ECONOMICS, 19th Edition (2010) McGraw Hill.
4.
Alpha C. Chiang & Kevin Wainwright: Fundamental Methods of MATHEMATICAL
ECONOMICS, 4th Edition (2005) MacGraw Hill
5. Sumber-sumber lain melalui INTERNET