Posted by : Unknown Senin, 16 November 2015



Perkoperasian Indonesia saat ini masih jauh dari harapan, dikarenakan masyakarat tidak terlalu memperhatikan koperasi di karenakan banyaknya toko-toko modern atau swasta yang memberikan fasilitas dan kebutuhan yang lebih baik. Dari segi harga pun toko-toko modern itu lebih murah dan memberikan hadiah, sedangkan koperasi harga-harga barang jauh lebih mahal dikarenakan pengelolaan belum baik, dan barang-barang yang dijual masih membeli dari orang atau perusahaan, belum banyak yang dapat membuat produk sendiri. Padahal dari segi keuntungan apabila koperasi di kelola dengan baik akan mendapat keuntungan yang lebih besar.
Dari segi pelaksaannya koperasi belum dijalankan dengan baik dan benar, kurangnya pemikiran atau inovasi baru untuk memajukan koperasi. Kurangnya sosialisasi koperasi kepada masyarakat yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui koperasi itu dan pelaksanaannya.
Dibawah ini adalah beberapa alasan mengapa koperasi di Indonesia sulit berkembang :
1.   Kurangnya partisipasi anggota. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi.
2.      Sosialisasi koperasi. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya.
3.   Kurangnya kesadaran masyarakat. Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah.
4.       Demokrasi ekonomi yang kurang.
5.    Manajemen. Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.
6.  Sumber daya manusia. Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.
              Sekarang koperasi mulai ditinggalkan, apalagi di kota-kota besar. Salah satunya adalah karena koperasi kurang bisa memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya, barang-barang yang dijual kurang lengkap. Sehingga dapat dilihat bahwa masyarakat kurang berminat untuk berpartisipasi untuk mengembangkan koperasi. Koperasi kurang bisa berjalan lagi dikarenakan anggotanya banyak yang meninggalkan koperasi, kalau saja anggota-anggotanya masih setia untuk menopang hidup koperasi, maka koperasi tersebut dapat berjalan sedia kala. Tetapi beda halnya di pedesaan, koperasi saat ini banyak memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat kecil, khususnya yang jauh dari perkotaan, guna membantu masyarakat dalam usahanya. Karena di pedesaan masih terdapat rasa kekeluargaan yang erat, sehingga dapat tercapainya keinginan-keinginan yang dicapai tersebut. Jadi dapat dikatakan, koperasi di pedesaan dipergunakan secara maksimal karena banyak bidang, termasuk seperti bantuan dan untuk usaha menengah kebawah untuk membantu rakyat miskin dengan cara mengeluarkan simpan pinjam koperasi. Koperasi disini dapat dikatakan berlandaskan kekeluargaan dan untuk mengembangkan usaha.
              Permasalahan koperasi tidak hanya dari dalam tubuh koperasi saja, tapi juga berasal dari lingkungan sekitar koperasi. Gambaran koperasi dipandang sebelah mata, merupakan salah satu masalah penghambat tumbuhnya koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan memiliki daya saing di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat partisipasi anggota koperasi rendah. Koperasi dipandang menyulitkan karena pemilik modal dituntut untuk turut bekerja didalamnya, seperti dalam hal pengurusan, manajerial dan sebagainya. Sedangkan kebanyakan masyarakan menginginkan hanya menanamkan modal dan membiarkan orang lain yang mereka rekrut untuk bekerja menjalankan modal yang telah dialokasikan tersebut (Franchise).
              Jika diuraikan lebih lanjut dapat kita ketahui lebih mendalam masalah – masalah yang dihadapi oleh perkoperasian Indonesia saat ini. Mulai dari masalah – masalah kecil hingga kepada masalah – masalah yang cakupannya luas dan besar. Maka dilihat dari wajah perkoperasian Indonesia sekarang, dapat disimpulkan bahwa sangat perlu dilakukannya pembaharuan dalam tubuh perkoperasian Indonesia. Sebenarnya, saat ini pemerintah juga sedang gencar-gencarnya melakukan pembenahan terhadap koperasi di Indonesia. Pembenahan ini dapat dilaksanakan diantaranya dengan pemulihan jati diri koperasi dan pembangunan kembali nama baik koperasi dimata masyarakat.
              Pemulihan jati diri disini dimaksudkan agar koperasi lebih memperbaiki kekurangan – kekurangannya selama ini. Prosesnya mungkin dapat dimulai dari hal – hal kecil, misal ; meningkatkan kebersamaan antara anggota koperasi, regenerasi pengurus – pengurus koperasi oleh SDM yang lebih kompeten dan berkualitas tinggi, memodernisasi system manajerial dalam tubuh koperasi, serta meningkatkan kemandirian agar dapat lebih berkembang dan memiliki mental bersaing dengan badan usaha lainnya. Pembangunan kembali nama baik koperasi dimata masyarakat harus dimulai dengan system pembaharuan yang pertama yakni pemulihan jati diri koperasi, karena saat jadi diri koperasi sudah terbentuk dan diyakini masyarakat tidak akan goyah lagi, pastinya kepercayaan serta ketertarikan masyarakat untuk ikut andil dalam pengembangan koperasi akan meningkat
Melihat dari penjelasan wajah koperasi di Indonesia saat ini, banyak masalah yang satu persatu harus dibenahi agar meciptakan koperasi Indonesia menjadi lebih baik lagi. Menurut pandangan saya yang harus dirubah yaitu dengan meningkatkan pendidikan dan tekhnologi dengan cara memberika penyuluhan kepada generasi muda yang akan memajukkan koperasi. Selain itu juga SDM atau sumber daya manusia yang tinggi, misalnya dengan merekrut pekerja-pekerja Indonesia yang berkualitas dan berpendidikan. Bukan hanya dari sisi eksternal saja tetapi juga dari segi internalnya yaitu anggotanya yang harus bersikap transparan agar tidak terjadi penyelewengan dana dan pemanfaatan koperasi untuk kepentingan pribadi.
Dari penjelasan diatas tersebut mejelaskan bahwa pada saat ini Wajah Koperasi Indonesia keberadaannya saat ini tidak terlalu berpengaruh atau tidak dominan di permukaan masyrakat. Namun disamping kekurangan dan ketertinggalan koperasi, berdirinya koperasi masih menjadi suatu perhitungan , serta keharusan dan selain itu  masih banyak masyarakat yang  masih membutuhkan wadah seperti koperasi dan merasa mendapatkan keuntungan dan kenyamanan dari hasil kegiatan koperasi  meskipun kegiatannya saat ini bisa dikatakan tertinggal. 






Sumber:
http://alifahfaradilla.blogspot.com/2015/11/wajah-perkoperasian-indonesia-saat-ini.ht

- Copyright © MyBlog -SOFTSKILL- Powered by MYBLOG - Designed by Parista Dwi Putra -